tanggapan Osa perihal pseudo-sinetron Ramadhan
Osa : bikin apa kek, kisah soal mahasiswa yang bertahan hidup tiap hari aja udah bagus, trus soal gimana dia bergelut dengan tugas kuliah plus biaya dari ortu yang seret, udah dramatik itu
Neu: gara2 ortunya ditipu tetangga…
trus adiknya kabur dari rumah, ya
Osa : ….oi
Neu: trus masih ditanya paman bibinya, “kamu kapan kawin?”
Osa : *sundul*
Neu: “kapan lulus”
Osa : nah ITU
ITU
Neu: “mau kerja apa abis lulus”
Osa : betapa tekanan batinnya
dia sadar setelah luluspun hidup ga bakal semulus itu
Neu: dia masih harus bayar utang tetangga, nebus ibunya di rs, mengembalikan adiknya dr tanah prostitusi, menyadarkan adiknya yg jadi preman, menanggung pemakaman bapaknya juga…
Osa :sibuk ya :”3
mungkin sebenernya sinetron itu justru membumi
menggambarkan ketololan kita
kalo kita marah2 liad sinetron, it karena semua yg diceritain itu bener
ehe…
Neu: belum lagi, dia harus mengembalikan kedamaian dunia dari kecengannya yg ternyata titisan Nyi Roro Kidul
Osa :…ampun neu =))))
huhuhuh
bikin komiknya sana
judulnya “Hidup Tak Seindah di Sinetron”
Neu: kisah soal mahasiswa yang bertahan hidup tiap hari dengan mi instan dan air gratis dari musholla?
ntar rutenya ada 2. jadian sama musuhnya di masa depan, si titisan Nyi Roro Kidul atau sama pemuda masjid
biar fujo2 merasa terakomodasi nafsunya
Osa :………………………..aku terharu, ternyata kemampuan menulismu sudah berkembang sedemikian rupa sehingga aku tak mampu memahamimu lagi
sasuga neu